Rabu, 15 Mei 2013

TANAMAN SAWIT TAK MENGENAL MASA TREK ( TERS BERBUAH )

CARA BUDIDYA SAWIT BERTANDAN BESAR


Dengan menimbang konsep _Reduksi cost, Revitalisasi & Optimalisasi produksi_ untuk wilayah jambi.

*Rekomendasi Tecnichal service PT. NASA* dengan acuannya sebagai berikut:

*Faktor produksi* dipengaruhi beberapa hal yaitu ;
1. *unsur hara makro dan mikro*;
2. *ketersedian air yang cukup*;
3. *pencahayaan sinar matahari yg terpenuhi*, membantu proses fotosintesis bagi tanaman;

>> sehingga ketika semua terpenuhi insyaAllah pertumbuhan tanaman bisa lebih *homogen* dan yg paling sering terjadi adalah *kurangnya unsur hara  mikro*; dengan penggunaan *pupuk Nasa* sesuai dengan rekomendasi akan _meningkatkan hasil produksi_.

*Ketepatan* sebuah _advice_, rekomendasi sangat dipengaruhi informasi yang didapatkan sebelumnya, sebuah pertanyaan yang berisi informasi lebih detil, akan berguna dalam pemberian rekomendasi, sebagai contoh:
*kasus kebun Sawit di tulangbawang lampung*


_bagaimana menaikan produksi kelapa sawit, dengan informasi *Tahun Tanam 2009*, *Luas lahan 500 Hektar*, *Jenis Tanah mineral berpasir*, Jenis pupuk makro yang digunakan saat ini *NPK (15:15:15)*, *Berat Janjang Rata Rata (BJR) saat ini 8 Kg*, *hasil produksi tahun sebelumnya 15 Ton/Ha/Thn*, dengan adanya informasi tersebut R&D TS pt.Nasa dapat memberikan formulasi  dosis_.

seperti maka kasus diatas rekomendasi yg TS Nasa berikan sebagai berikut;
1. _*Pupuk NPK* diberikan *minimal 2x* dalam 1 tahun dengan *dosis dikurangi 25 %* dari dosis sebelumnya_.

2. _pupuk *supernasa Granule* diberikan dengan dosis perpohon minimal *350 gram/pohon*, Di berikan *minimal 2x *dalam 1 tahun_.

3. _*Pupuk power nutrition* dengan *dosis 25 gram/pohon*, sebaiknya diberikan tersendiri tidak dicampur karena utk memastikan setiap pohon mendapatkan pupuk power nutrion secara tepat_.


*UNTUK REKOMENDASI KEBUN* Bapak / ibu sbb:

Untuk *KEBUN SAWIT* :
---------------------------
A. *umur 4 bulan*

 *rekomendasi R&D Nasa* yang dapat diberikan adalah :
>>>  _pemberian pupuk Dasar yaitu *Rock Phospat* dan *dolomit* dengan *dosis masing - masing 0.5 kg/pohon* dan pemberian *pupuk Npk* dengan *dosis 1 kg/pohon* dengan *aplikasi minimal 2 kali pertahun* serta pemberian *pupuk super granule* dengan *dosis 250 gram/pohon* dengan aplikasi *minimal 2 kali setahun*_

B. *Umur sawit 2,5 tahun*

rekomendasi yg bisa kita berikan adalah :
>>> _*NPK* dengan dosis *1 kg/pohon* dengan aplikasi *minimal 2 kali setahun* dan *Supernasa Granule* dengan *dosis 350 gram/pohon dengan minimal 2 kali* aplikasi/tahun dan *power nutrition* dengan *dosis 25 gram/pohon* dengan aplikasi *minimal 2 kali* setahun*_

*KEBUTUHAN BIAYA*
Harga/HA/aplikasi untuk pokok sawit usia 4 bln:
------------------------------

*Supernasa granule 3x250.000= 750.000*

*Total* = *750,000*
                    =======

Nb. SARAN
1 kali aplikasi Glio, Lebih baik Jika ditambah anti _ganoderrma_ Glio 12x43.000=516,000
=============

*KEBUTUHAN BIAYA* pola Pikat Nasa utk sawit usia 2,5thn atau (TBM 2)
--------------------------------

Harga/HA/aplikasi:
*Supergrand* 5x250.000= 1,250.000
*Power nutrition B*: 1x688,000= 688,000

*Total=1,938 000*

Nb.
Jika menyangkut anggaran, dari aplikasi 1 bisa dgn dosis 30kg (3 zak) supernasa granule + 3 (1 kotak) = *1.438.000*

*KESIMPULAN*
-------------------
Kesimpulan biaya pupuk dgn pola PIKAT NASA dengan:

A. Umur 4bln/aplikasi =
  Total/Ha = *750,000*

B. Umur 2,5thn/aplikasi:
 - Pilihan 1 (5 :1)
   Total = *1,938 000*
 - Pilihan 2 (3:1)
   total = *1.438.000*

Yogyakarta, 24/01/2017
Salam agro

ttd

R&D TS Pt. Nasa



PERHITUNGAN EFISIENSI BIAYA DAN TAMBAHAN KEUNTUNGAN UNTUK SKALA 10.000 HEKTAR.

COST SEBELUMNYA :
COST PUPUK NPK  = 3,5 Kg X 136 PkX Rp 8000/Kg (harga pupuk/Kg)X 10.000 Ha.
= 38.080.000.000(aplikasi ke-1 )
​                              
1 TAHUN 2 X APLIKASI = 2 X 38.080.000.000
                                        = 76.160.000.000  (76,16MILYAR) biaya Pupuk NPK

EFISIENSI BIAYA  :
Pengurangan 50 % Pupuk NPK
COST PUPUK NPK         = 1,75 Kg X 136 Pk X Rp 8000/Kg
                                           X 10.000 Ha.
                                        = 19.040.000.000 ( aplikasi ke-1)
1 TAHUN 2 X APLIKASI = 2x 19.040.000.000
                                         = 38.080.000.000 (38,08MILYAR)

BIAYA PIKAT NASA ; 10.000 Ha
COST
 SPR GRANULE = 0,25 Kg X 136 Pk XRp 26.000/Kg
                              X 10.000 Ha    
                            = 8.840.000.000  
Power Nutrition= 0,025 Kg x 136 pk X Rp 230.000/Kg
                               X 10.000 Ha
                             = 6.256.000.000
Total 1 X aplikasi       = 15.096.000.000 ( 15,09 MILYAR)
1 Tahun 2 X Aplikasi = 2 X 15.096.000.000 (30,19 MILYAR)
BIAYA PIKAT NASA 1 TAHUN = 30,19 MILYAR

TOTAL EFISIENSI
COST TOTAL =    38.080.000.000 +30.192.000.000
                        =   68.272.000.000 (biaya pupuk NPK + Pupuk NASA)
EFISIENSI       = 76.160.000.000 - 68.272.000.000
                        = 7.888.000.000 (7,88 MILYAR)
POTENSI KEUNTUNGAN
PENGGUNAAN PIKAT MENINGKATKAN 20 % PRODUKSI. ( 4 TON/HA/THN).
SEBELUMNYA PRODUKSI 18 TON/HA/THN
TARGET PRODUKSI = 22 TON/HA/THN
POTENSI KEUNTUNGAN = 4 TON/HA/THN
HARGA SAWIT = RP 1500/Kg
= 4000 Kg/Ha X10.000 Ha X Rp.1500/Kg.
= Rp. 60.000.000.000 (Rp. 60 MILYAR)
POTENSI KEUNTUNGAN = Rp. 60 MILYAR



CARA BUDIDAYA SAWIT BERSAMA TEKNOLOGI NASA

I. PENDAHULUAN 
Agribisnis kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.), baik yang berorientasi pasar lokal maupun global akan berhadapan dengan tuntutan kualitas produk dan kelestarian lingkungan selain tentunya kuantitas produksi. PT. Natural Nusantara berusaha berperan dalam peningkatan produksi budidaya kelapa sawit secara Kuantitas, Kualitas dan tetap menjaga Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).

II. SYARAT PERTUMBUHAN
2.1. Iklim
Lama penyinaran matahari rata-rata 5-7 jam/hari. Curah hujan tahunan 1.500-4.000 mm. Temperatur optimal 24-280C. Ketinggian tempat yang ideal antara 1-500 m dpl. Kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan.


2.2. Media Tanam
Tanah yang baik mengandung banyak lempung, beraerasi baik dan subur. Berdrainase baik, permukaan air tanah cukup dalam, solum cukup dalam (80 cm), pH tanah 4-6, dan tanah tidak berbatu. Tanah Latosol, Ultisol dan Aluvial, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai dapat dijadikan perkebunan kelapa sawit.




III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan

3.1.1. Penyemaian
Kecambah dimasukkan polibag 12x23 atau 15x23 cm berisi 1,5-2,0 kg tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah ditanam sedalam 2 cm. Tanah di polibag harus selalu lembab. Simpan polibag di bedengan dengan diameter 120 cm. Setelah berumur 3-4 bulan dan berdaun 4-5 helai bibit dipindahtanamkan.


Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polibag 40x50 cm setebal 0,11 mm yang berisi 15-30 kg tanah lapisan atas yang diayak. Sebelum bibit ditanam, siram tanah dengan POC NASA 5 ml atau 0,5 tutup per liter air. Polibag diatur dalam posisi segitiga sama sisi dengan jarak 90x90 cm.

3.1.2. Pemeliharaan Pembibitan
Penyiraman dilakukan dua kali sehari. Penyiangan 2-3 kali sebulan atau disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Bibit tidak normal, berpenyakit dan mempunyai kelainan genetis harus dibuang. Seleksi dilakukan pada umur 4 dan 9 bulan. Pemupukan pada saat pembibitan sebagai berikut :

Pupuk Makro
15-15-6-4 Minggu ke 2 & 3 (2 gram); minggu ke 4 & 5 (4gr); minggu ke 6 & 8 (6gr); minggu ke 10 & 12 (8gr)
12-12-17-2 Mingu ke 14, 15, 16 & 20 (8 gr); Minggu ke 22, 24, 26 & 28 (12gr), minggu ke 30, 32, 34 & 36 (17gr), minggu ke 38 & 40 (20gr).
12-12-17-2 Minggu ke 19 & 21 (4gr); minggu ke 23 & 25 (6gr); minggu ke 27, 29 & 31 (8gr)
POC NASA Mulai minggu ke 1 – 40 (1-2cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali).

Catatan : Akan Lebih baik pembibitan diselingi/ditambah SUPERNASA 1-3 kali dengan dosis 1 botol untuk + 400 bibit. 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman

3.2. Teknik Penanaman
3.2.1. Penentuan Pola Tanaman
Pola tanam dapat monokultur ataupun tumpangsari. Tanaman penutup tanah (legume cover crop LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma). Penanaman tanaman kacang-kacangan sebaiknya dilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai.

3.2.2. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum tanam dengan ukuran 50x40 cm sedalam 40 cm. Sisa galian tanah atas (20 cm) dipisahkan dari tanah bawah. Jarak 9x9x9 m. Areal berbukit, dibuat teras melingkari bukit dan lubang berjarak 1,5 m dari sisi lereng.

3.2.3. Cara Penanaman
Penanaman pada awal musim hujan, setelah hujan turun dengan teratur. Sehari sebelum tanam, siram bibit pada polibag. Lepaskan plastik polybag hati-hati dan masukkan bibit ke dalam lubang. Taburkan GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang selama + 1 minggu di sekitar perakaran tanaman. Segera ditimbun dengan galian tanah atas. Siramkan POC NASA secara merata dengan dosis ± 5-10 ml/ liter air setiap pohon atau semprot (dosis 3-4 tutup/tangki). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPERNASA. Adapun cara penggunaan SUPERNASA adalah sebagai berikut: 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter 2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.



3.3. Pemeliharaan Tanaman
3.3.1. Penyulaman dan Penjarangan
Tanaman mati disulam dengan bibit berumur 10-14 bulan. Populasi 1 hektar + 135-145 pohon agar tidak ada persaingan sinar matahari.

3.3.2. Penyiangan
Tanah di sekitar pohon harus bersih dari gulma.

3.3.3. Pemupukan
Anjuran pemupukan sebagai berikut :

Pupuk Makro

Urea
  1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 dan 36
  2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst

225 kg/ha
1000 kg/ha

TSP
  1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 dan 36
  2. Bulan ke 48 & 60

115 kg/ha
750 kg/ha

MOP/KCl
  1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 dan 36
  2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst

200 kg/ha
1200 kg/ha

Kieserite
  1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 dan 36
  2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst

75 kg/ha
600 kg/ha

Borax
  1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 dan 36
  2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst

20 kg/ha
40 kg/ha

NB. : Pemberian pupuk pertama sebaiknya pada awal musim hujan (September - Oktober) dan kedua di akhir musim hujan (Maret- April). POC NASA


a. Dosis POC NASA mulai awal tanam :

0-36 bln
2-3 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 4 - 5 bulan sekali
>36 bln
3-4 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 3 – 4 bulan sekali

b. Dosis POC NASA pada tanaman yang sudah produksi tetapi tidak dari awal memakai POC NASA.


Tahap 1 : Aplikasikan 3 - 4 kali berturut-turut dengan interval 1-2 bln. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Catatan: Akan Lebih baik pemberian diselingi/ditambah SUPERNASA 1-2 kali/tahun dengan dosis 1 botol untuk + 200 tanaman. Cara lihat Teknik Penanaman (Point 3.2.3.)

3.3.4. Pemangkasan Daun
Terdapat tiga jenis pemangkasan yaitu:

  1. Pemangkasan pasir. Membuang daun kering, buah pertama atau buah busuk waktu tanaman berumur 16-20 bulan.
  2. Pemangkasan produksi. Memotong daun yang tumbuhnya saling menumpuk (songgo dua) untuk persiapan panen umur 20-28 bulan.
  3. Pemangkasan pemeliharaan. Membuang daun-daun songgo dua secara rutin sehingga pada pokok tanaman hanya terdapat sejumlah 28-54 helai.

3.3.5. Kastrasi Bunga
Memotong bunga-bunga jantan dan betina yang tumbuh pada waktu tanaman berumur 12-20 bulan.

3.3.6. Penyerbukan Buatan
Untuk mengoptimalkan jumlah tandan yang berbuah, dibantu penyerbukan buatan oleh manusia atau serangga.


a. Penyerbukan oleh manusia.
Dilakukan saat tanaman berumur 2-7 minggu pada bunga betina yang sedang represif (bunga betina siap untuk diserbuki oleh serbuk sari jantan). Ciri bunga represif adalah kepala putik terbuka, warna kepala putik kemerah-merahan dan berlendir.

Cara penyerbukan:
1. Bak seludang bunga.
2. Campurkan serbuk sari dengan talk murni ( 1:2 ). Serbuk sari diambil dari pohon yang baik dan biasanya sudah dipersiapkan di laboratorium, semprotkan serbuk sari pada kepala putik dengan menggunakan baby duster/puffer.


b. Penyerbukan oleh Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit.
Serangga penyerbuk Elaeidobius camerunicus tertarik pada bau bunga jantan. Serangga dilepas saat bunga betina sedang represif. Keunggulan cara ini adalah tandan buah lebih besar, bentuk buah lebih sempurna, produksi minyak lebih besar 15% dan produksi inti (minyak inti) meningkat sampai 30%.

3.4. Hama dan Penyakit
3.4.1. Hama
a. Hama Tungau
Penyebab: tungau merah (Oligonychus). Bagian diserang adalah daun. Gejala: daun menjadi mengkilap dan berwarna bronz. Pengendalian: Semprot PESTONA atau BVR

b. Ulat Setora
Penyebab: Setora nitens. Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun dimakan sehingga tersisa lidinya saja. Pengendalian: Penyemprotan dengan PESTONA

3.4.2. Penyakit
a. Root Blast
Penyebab: Rhizoctonia lamellifera dan Phythium Sp. Bagian diserang akar. Gejala: bibit di persemaian mati mendadak, tanaman dewasa layu dan mati, terjadi pembusukan akar. Pengendalian: pembuatan persemaian yang baik, pemberian air irigasi di musim kemarau, penggunaan bibit berumur lebih dari 11 bulan. Pencegahan dengan pengunaan GLIO

b. Garis Kuning
Penyebab: Fusarium oxysporum. Bagian diserang daun. Gejala: bulatan oval berwarna kuning pucat mengelilingi warna coklat pada daun, daun mengering. Pengendalian: inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda. Pencegahan dengan pengunaan GLIO semenjak awal.

c. Dry Basal Rot
Penyebab: Ceratocyctis paradoxa. Bagian diserang batang. Gejala: pelepah mudah patah, daun membusuk dan kering; daun muda mati dan kering. Pengendalian: adalah dengan menanam bibit yang telah diinokulasi penyakit.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO  dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki .

3.5. Panen
3.5.1. Umur Panen
Mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah matang panen. Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih.




Pemesanan Produk Natural Nusantara (NASA)
Hubungi segera  Distributor Resmi PT Natural nusantara: Jogjakarta
bagian pelayanan dan order bp.Edy Santosa di 08562876255, 082322870145, 08783470756
1.        SMS/Telp untuk konfirmasi Pemesanan.
2.        Kemudian akan dihitung jumlah biaya yang harus ditransfer.
3.        Transfer biaya pembelian + bea kirim (bila diperlukan) sesuai dengan pemesanan.
4.        Konfirmasi Nama dan Alamat pemesan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar